Followers
22
May 2014
Assalamualaikum . Aku harap korang baca . copy paste dari seorang sahabat . Silakan terasa .
Aku tak nampak apa point jadi manusia
yang menyebar dakwah .
Aku tak nampak apa point jadi manusia
yang menyebar dakwah , dalam masa yang
sama masih seronok hidup dalam jahiliyah .
Aku tak nampak apa point kencang di
twitter , Facebook , wechat , blog , tapi diri
sendiri nak bangun solat subuh pun kena
orang kejut .
Ah diri sendiri! sila terasa. Kau pun dua
kali lima !
Aku tak faham kenapa manusia boleh
berbaik dengan berpuluh ribu manusia , tapi
dengan keluarga sendiri , hancur . Aku
ulang , HANCUR !
Situasi 1:
Dengan kawan , mulut manis , senyum , nak
marah pun tak sampai hati . Dengan adik
sendiri ? Kau maki .
Dengan housemate , belanja dia makan pun
kau sudi . Dengan abang sendiri ? Kau buat
perangai minta kaki .
Dengan kakak yang jaga counter restoran ,
kau cakap sopan-sopan . Dengan kakak
sendiri ? Bila dia tegur untuk kebaikan kau ,
kau melawan .
Dengan lecturer , dia nasihat , kau tunduk
diam . Dengan mak ayah ? Kau hentam .
Kawan buat apa , kau boleh sabar . Adik
baru kacau sikit , dah hilang sabar . Apecer
bro ? Apecer ?
Dekat alam maya , bukan main kencang
dakwah . Bukan main lagi tunjuk imej
muslimin , muslimah sejati . Tak layan
ajnabi , tegur kalau orang mencarut . Pesan
suruh baca Al Mulk sebelum tidur . Pesan
suruh baca Al Kahfi setiap Jumaat . Tapi
diri sendiri tak amal . Lepas tu pujuk hati ,
kata " Alaa relaks lah boh , bukan diorang
tahu aku baca ke tidak ."
Aku sendiri , tak terlepas dari buat
kesalahan . Malah jika nak dibandingkan
aku dengan kalian , mungkin saja dosa aku
lagi berlambak . Menggunung tinggi .
For sure , siapalah yang taknak jadi baik .
Siapa yang tak nak masuk syurga kan ?
Kalau tanya peminum arak tegar , tanya
pelajar paling bermasalah , tanya samseng
jalanan , tanya pengkid dan lesbian , tanya
gay dan pondan di luar sana . Mereka juga
nak ke syurga . Mereka juga nak jadi baik
sebenarnya .
Tugas kita , bukan sekadar menyeru dengan
lafaz . Bukan lantang hanya di mulut . Tapi
tunjukkan dengan perbuatan sekali .
Kalau kita skater, pastikan jadi skater yang
boleh jadi contoh kepada skaters yang lain .
Waktu solat , kita berhenti skating . Pergi
solat dulu .
Kalau kita student , jadi student yang
meletakkan Allah sebagai yang utama . Tak
bazir pun masa kalau kita tinggalkan
sekejap waktu study kita untuk pergi solat .
Malah tak mustahil , 4 flat dalam tangan . A
lurus dalam genggaman .
Jom , jadi manusia yang hidup dalam
iman . Bukan manusia yang hidup dalam
khayalan .
Situasi 2 :
Tengah syok-syok menaip , tweeting ,
dakwah katanya . Sekali mak ketuk pintu
bilik , " Man , dah kemas bilik belum ?
Cepatlah , ada tetamu nak datang kan lepas
ni ."
Kita pun melenting . Marah bukan main
sebab rasa macam konsentrasi dakwah kita
terganggu .
Alamak . Dakwah terganggu atau ego
terganggu ?
Kemudian tak sampai lima minit , ayah pula
terpacak depan pintu bilik , " Man sudahlah
duduk depan laptop , mari tolong orang lain
kemas rumah , sidai kain ."
Lagi sekali hati rasa panas je . Terus
mencebik , buat muka tak puas hati .
Aduh . *tepuk dahi*
Malu lah kalau macam ni perangai
pendakwah .
Di alam maya , bukan main
baik . Di dunia nyata , lembik . Sikit-sikit
nak marah .
Tiba-tiba adik kecil pula masuk bilik , buat
bising . Kita bengang lagi . Suruh dia keluar
bilik .
Kalau macam inilah , lebih baik tak payah
sembang kencang di alam maya , kalau
hubungan dengan keluarga pun tak boleh
jaga .
Kadang-kadang itulah . Perkara yang pada
kita , ia remeh , sebenarnya itulah cermin
sebenar diri . Apa yang remeh sebenarnya
dalam dunia ni ? Sedangkan amalan sebesar
zarah juga , kira besar partikel atom ke apa
kan , juga boleh membezakan sama ada ke
syurga atau neraka .
Ha sini nak pesan .
Kita masuk syurga , bukan sebab banyaknya
amalan . Bukan juga sebab pahala yang
menggunung . Tapi redha Allah .
Sebab redha Allah pada kitalah , kita ke
syurga .
Ulamak dulu-dulu selalu pesan , " Tugas
kita buat ibadah . Tugas masukkan ke
syurga atau neraka , tugas Allah . Kalau dah
pahala seluas lautan , kalau Allah tak
redha , tak dapat juga merasa untuk ke syurga . "
Aku tak nampak apa point jadi manusia
yang menyebar dakwah .
Aku tak nampak apa point jadi manusia
yang menyebar dakwah , dalam masa yang
sama masih seronok hidup dalam jahiliyah .
Aku tak nampak apa point kencang di
twitter , Facebook , wechat , blog , tapi diri
sendiri nak bangun solat subuh pun kena
orang kejut .
Ah diri sendiri! sila terasa. Kau pun dua
kali lima !
Aku tak faham kenapa manusia boleh
berbaik dengan berpuluh ribu manusia , tapi
dengan keluarga sendiri , hancur . Aku
ulang , HANCUR !
Situasi 1:
Dengan kawan , mulut manis , senyum , nak
marah pun tak sampai hati . Dengan adik
sendiri ? Kau maki .
Dengan housemate , belanja dia makan pun
kau sudi . Dengan abang sendiri ? Kau buat
perangai minta kaki .
Dengan kakak yang jaga counter restoran ,
kau cakap sopan-sopan . Dengan kakak
sendiri ? Bila dia tegur untuk kebaikan kau ,
kau melawan .
Dengan lecturer , dia nasihat , kau tunduk
diam . Dengan mak ayah ? Kau hentam .
Kawan buat apa , kau boleh sabar . Adik
baru kacau sikit , dah hilang sabar . Apecer
bro ? Apecer ?
Dekat alam maya , bukan main kencang
dakwah . Bukan main lagi tunjuk imej
muslimin , muslimah sejati . Tak layan
ajnabi , tegur kalau orang mencarut . Pesan
suruh baca Al Mulk sebelum tidur . Pesan
suruh baca Al Kahfi setiap Jumaat . Tapi
diri sendiri tak amal . Lepas tu pujuk hati ,
kata " Alaa relaks lah boh , bukan diorang
tahu aku baca ke tidak ."
Aku sendiri , tak terlepas dari buat
kesalahan . Malah jika nak dibandingkan
aku dengan kalian , mungkin saja dosa aku
lagi berlambak . Menggunung tinggi .
For sure , siapalah yang taknak jadi baik .
Siapa yang tak nak masuk syurga kan ?
Kalau tanya peminum arak tegar , tanya
pelajar paling bermasalah , tanya samseng
jalanan , tanya pengkid dan lesbian , tanya
gay dan pondan di luar sana . Mereka juga
nak ke syurga . Mereka juga nak jadi baik
sebenarnya .
Tugas kita , bukan sekadar menyeru dengan
lafaz . Bukan lantang hanya di mulut . Tapi
tunjukkan dengan perbuatan sekali .
Kalau kita skater, pastikan jadi skater yang
boleh jadi contoh kepada skaters yang lain .
Waktu solat , kita berhenti skating . Pergi
solat dulu .
Kalau kita student , jadi student yang
meletakkan Allah sebagai yang utama . Tak
bazir pun masa kalau kita tinggalkan
sekejap waktu study kita untuk pergi solat .
Malah tak mustahil , 4 flat dalam tangan . A
lurus dalam genggaman .
Jom , jadi manusia yang hidup dalam
iman . Bukan manusia yang hidup dalam
khayalan .
Situasi 2 :
Tengah syok-syok menaip , tweeting ,
dakwah katanya . Sekali mak ketuk pintu
bilik , " Man , dah kemas bilik belum ?
Cepatlah , ada tetamu nak datang kan lepas
ni ."
Kita pun melenting . Marah bukan main
sebab rasa macam konsentrasi dakwah kita
terganggu .
Alamak . Dakwah terganggu atau ego
terganggu ?
Kemudian tak sampai lima minit , ayah pula
terpacak depan pintu bilik , " Man sudahlah
duduk depan laptop , mari tolong orang lain
kemas rumah , sidai kain ."
Lagi sekali hati rasa panas je . Terus
mencebik , buat muka tak puas hati .
Aduh . *tepuk dahi*
Malu lah kalau macam ni perangai
pendakwah .
Di alam maya , bukan main
baik . Di dunia nyata , lembik . Sikit-sikit
nak marah .
Tiba-tiba adik kecil pula masuk bilik , buat
bising . Kita bengang lagi . Suruh dia keluar
bilik .
Kalau macam inilah , lebih baik tak payah
sembang kencang di alam maya , kalau
hubungan dengan keluarga pun tak boleh
jaga .
Kadang-kadang itulah . Perkara yang pada
kita , ia remeh , sebenarnya itulah cermin
sebenar diri . Apa yang remeh sebenarnya
dalam dunia ni ? Sedangkan amalan sebesar
zarah juga , kira besar partikel atom ke apa
kan , juga boleh membezakan sama ada ke
syurga atau neraka .
Ha sini nak pesan .
Kita masuk syurga , bukan sebab banyaknya
amalan . Bukan juga sebab pahala yang
menggunung . Tapi redha Allah .
Sebab redha Allah pada kitalah , kita ke
syurga .
Ulamak dulu-dulu selalu pesan , " Tugas
kita buat ibadah . Tugas masukkan ke
syurga atau neraka , tugas Allah . Kalau dah
pahala seluas lautan , kalau Allah tak
redha , tak dapat juga merasa untuk ke syurga . "
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment